Forkoda Maluku Lantik Pengurus Baru Percepatan Pembentukan DOB

 

TIAKUR, peloporwiratama.co.id – Sekretaris Forkoda Maluku, Melkias L. Frans, melantik pengurus Forum Komunikasi Daerah Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru (CDOB) periode 2025-2029 di Gedung Serbaguna Tiakur, Selasa (11/3). Pelantikan ini mencakup tiga calon daerah otonom baru, yakni Kabupaten Kepulauan Terselatan, Kabupaten Babar Damer, dan Provinsi Maluku Tenggara Raya.

Pelantikan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Forum Koordinasi Percepatan Pembentukan Calon Daerah Otonomi Baru Provinsi Maluku Nomor 01/KPTS-FORKODA-MALUKU-2025 tentang Pembentukan Kepengurusan Forum Koordinasi Percepatan Pembentukan Daerah Otonomi Baru di Maluku Barat Daya (MBD).

Bupati MBD, Benyamin Th. Noach, dalam sambutannya menegaskan bahwa pemekaran wilayah merupakan strategi efektif untuk mempercepat pembangunan. “Salah satu cara efektif untuk mempercepat pembangunan adalah dengan berani memecahkan diri. Ini bukan berarti berpisah, melainkan memecah wilayah menjadi kelompok-kelompok kecil yang lebih mudah dikelola,” ujarnya.

Noach mengakui adanya tantangan berupa moratorium pembentukan daerah otonomi baru yang membuat sebagian orang skeptis. Namun, ia menekankan pentingnya persiapan dini. “Bagi orang bijaksana, mereka tidak menunggu saat hujan datang untuk mempersiapkan payung. Orang yang bijaksana adalah orang yang sudah menyiapkan payung sejak musim panas karena ia tahu, setelah musim panas, pasti akan ada hujan,” tegasnya.

Ia menggambarkan perjuangan pemekaran dengan metafora pertanian. “Sebagai umat yang percaya kepada Tuhan, kita yakin bahwa upaya untuk mensejahterakan umatnya pasti mendapatkan ridho dari Tuhan. Tugas kita hari ini adalah menanam, menyiram, dan memelihara. Ketika waktunya tiba, Tuhan akan memberikan buahnya,” kata Noach.

Melkias Frans mengungkapkan bahwa secara nasional terdapat 278 CDOB dan untuk Maluku tercatat 13 CDOB Kabupaten/Kota serta 1 calon Provinsi yaitu Maluku Tenggara Raya. “Untuk MBD yang tercatat dan memenuhi persyaratan hanyalah calon Kabupaten Kepulauan Terselatan, sedangkan CDOB Babar Damer dokumennya belum lengkap,” jelasnya.

Frans menekankan pentingnya peran Forkoda MBD dalam mengawal aspirasi masyarakat Babar Damer. “Forkoda MBD harus secara nyata memperjuangkan aspirasi masyarakat Babar Damer, dengan mengupayakan dukungan dari seluruh kepala desa dari Babar hingga Damer,” katanya seraya menambahkan, “Sekali kibarkan bendera jangan pernah mundur.”

Ketua Forkoda MBD, Alexander Dadiara, menyatakan bahwa pelantikan tersebut merupakan momentum bersejarah yang menandai langkah konkret perjuangan menuju terwujudnya tiga entitas daerah otonom baru. “Aspirasi pembentukan daerah otonom baru bukanlah mimpi sesaat atau ambisi segelintir orang. Ini adalah kebutuhan mendasar masyarakat kita—kebutuhan akan pelayanan publik yang lebih baik, pembangunan yang merata, dan pengelolaan sumber daya yang lebih tepat sasaran,” ujarnya.

Dadiara juga menyampaikan tiga hal penting kepada pengurus yang baru dilantik: meningkatkan konsolidasi seluruh elemen masyarakat, mengintensifkan komunikasi dengan pemerintah pusat dan DPR, serta mempersiapkan landasan yang mencakup kajian akademis dan persyaratan administratif.

Acara pelantikan dihadiri oleh Wakil Bupati MBD Agustinus Lekwarday Kilikily, Penjabat Sekretaris Daerah Daud Reimialy, para asisten dan staf ahli, pimpinan OPD, para camat, Rohaniawan Pdt. E.M.Salakay, serta salah satu tokoh pemekaran Kabupaten MBD yakni ketua Tim Delapan, Alfonsius Siamiloy. (PW.19)

Related posts